Kabarnya ada pihak tertentu yang meminta
pemerintah untuk menjadikan tanggal 23 Juni 2017 sebagai cuti bersama. Karuan
saja, mereka yang sudah berdarah-darah untuk mendapatkan tiket mudik tanggal 23
malam atau 24 pagi, misuh-misuh: aseeeeeeeemmmmm!!! Oh, sory, bulan puasa gak boleh misuh. Ungkapan yang barusan tadi juga
tidak tepat, tidak bulan puasa pun ya jangan misuh.
“Ubah jadwal dong!”
Jangan sekali-kali Anda bilang begitu kepada
mereka yang yang terlanjur beli tiket 23 atau 24. Anda akan sakit hati karena
mungkin mereka akan balas menghardik Anda dengan ujaran: “Gundulmu!”
Tidak semudah itu, Bro... tiket 22 sudah ludes. Itu yang naik kereta. Yang naik
pesawat, kalau pun ada tiket tanggal 22, biaya ubah jadwalnya lumayan gede.
Lalu, apa yang akan mereka lakukan mulai malam
tanggal 22 dan di sepanjang hari di tanggal 23. Ya, ngaplo! Ketika Anda datang ke stasiun untuk beli tiket dan setelah tiba
di stasiun ternyata tiketnya sudah habis, maka anda terbengong-bengong dan
tidak mendapatkan sesuatu yang diharapkan. Itulah ngaplo.
Mari kita menghibur diri.
Sejatinya, kalau kita mau berusaha jauh-jauh hari,
tentu saja Anda bisa mendapatkan tiket tanggal 22. Tapi barangkali ada banyak
pertimbangan kenapa Anda tidak mau.
Pertama, Anda adalah pimpinan dan banyak anak buah
Anda yang mengambil cuti tambahan diawal. Meski sebenarnya Anda juga pengen
cuti, tapi sudah sepatutnya Anda mengalah. “Ya sudah, biarlah saya yang jaga
kantor”. Kira-kira begitu kata hati. Maka, Anda akan memastikan diri berada di
kantor sampai dengan berakhirnya hari kerja sebelum libur. Karena itulah
kemudian Anda beli tiket tanggal 23 atau 24.
Kedua, Anda mempunyai dedikasi yang tinggi hingga
tetap bekerja dan ingin menyelesaikan tugas-tugas sampai menit terakhir. Untuk itu,
Anda pun beli tiket di tanggal 23
Ketiga, Anda hanya menyiapkan satu rencana. Tidak pernah
dalam diri Anda berpikir tentang plan B. Padahal ini penting. Fokus Anda
tanggal 23.
Keempat, tambahkan sendiri....
Namun, apapun itu alasannya, sungguh Anda telah
bersikap mulia. Karena Anda tidak berusaha mendapatkan tiket tanggal 22, itu
berarti Anda memberi kesempatan pada orang lain untuk memperoleh tiket itu. Sebuah
sikap yang disebut itsar, yaitu
mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri sendiri.
Kurang mulia apa sikap seperti itu? Disaat
saudara-saudaranya sudah berangkat mudik, dia masih di tempat dan belum
bergerak. Barangkali inilah yang disebut the
last man standing.
Lalu, apa baiknya mudik duluan?