Terlentang menatap atap
menghitung usuk, genteng dan bata
kerinduan mencekam lara
sedih pilu menyayat jiwa
Rasanya ingin pulang
apa dikata hanya keinginan yang harus ditahan
Sepi sunyi menghantui
hari-hari terus dilalui
menghitung hari bertambah hari
tuk bertemu orang-orang yang dicintai
Mimpi-mimpi terngiang-ngiang
laksana dahaga di hari siang
tak terhibur hati yang lengang
hanya satu keinginan
ingin pulang