Serial sebelumnya : Tanjung Pinang
***
Pertama kali datang ke Manado, saya ditemani
jadwal yang lumayan padat. Tak sempat kemana-mana. Hanya seputaran hotel.
Syukurlah lokasi saya dekat pusat keramaian. Sekitar 300 meter dari hotel tempat saya menginap dan berkegiatan terdapat suatu lokasi hasil reklamasi yang disulap menjadi pertokoan, kedai
makanan, restoran cepat saji, tempat bermain dan nongkrong anak-anak muda.
Saya menghabiskan malam minggu di halaman
depan hotel dengan menu makan malam aneka barbeque sambil menikmati musik yang
menghentak dengan pemandangan ramainya lalu lalang kendaraan.
Meski sebenarnya ada jeda hari Minggu, tapi
tak ada pemandu. Dari kolam renang yang berada di lantai atas, saya menikmati pemandangan
laut, gunung manado tua dan tampak salib besar diatas bukit.
Selama beberapa hari, saya puaskan sarapan
pagi saya dengan bubur manado.
Pada kali kedua ke Manado, saya beruntung
mendapat pengalaman duduk di kursi bisnis Garuda. Kelas
saya diupgrade gratis oleh pihak garuda. Mungkin daripada kosong, kursi ekonomi
milik saya dijual lagi dan saya dipindahkan ke kelas bisnis. Memang asyik duduk
di kelas bisnis.
Pada kesempatan kedua itulah saya bisa
berkeliling kota Manado, bahkan sampai di kota Bitung. Ketika itu pertengahan
bulan Desember. Manado terlihat semarak menyambut Natal dan Tahun Baru.
***