(Bukan) Aforisme 2
- Berpikir itu kokoh melawan angin, dan yang beterbangan adalah debu dan dedaunan kering.
- Hujan menyapa pagi, dan pagi pun enggan menatap mentari.
- Termangu di ujung pagi.., menanti yang pasti, tak jua lepas dari bagaimana jika.
- Saat dhuha terkuak, saatnya pula berkeringat, tidak cukup duduk bersimpuh.
- Sore..., awal dari kesunyian malam, dan jangkrik pun bersiap meramaikan.
- Saat sepi malam merayap, kodok dan jangkrik tertawa lepas, dan mereka pun update status.
- Kepada malam kita bermimpi, dan pagi merenggutnya.
- Pagi menghadirkan sarapan... Sarapan datang ke Anda atau Anda yang
mendatanginya? Saya pilih yang kedua, karena ada peluang untukk tentukan
pilihan.
- Sarapan itu soal pilihan, tapi kadang perut yang lapar tak sangup memilih. Langsung sikat!
- Dan pastikan, sarapan di rumah lebih nikmat daripada sarapan di tetangga
- Dan sesungguhnya kekuatan siang ditentukan oleh sarapan pagi
- Untuk bergerak ke tempat yang lebih tinggi, butuh kekuatan ekstra; beda dengan ke tempat yang lebih rendah, menggelinding saja.
- Soal menggerakkan, angin ahlinya, dia tak nampak.
- Saat terus bergerak, suatu kali perlu manuver, untuk mencuri perhatian.
- Yang tak pernah bergerak, tak mungkin tahu rasanya manuver.
- Kita disadap.., sungguh menghina, mengganggap kita pohon karet.
- Soal sadap menyadap, belajarlah pada petani karet, bukan Amerika.
- Biarkan saja mereka menyadap, toh tak ada lagi getah karetnya.
- Kalau urusannya getah, biarkan istri kita yang menyadap :).
- Jumat itu harapan, lewat sore, lanjutkan berdoa.
- Jumat malam akan terjadi mutasi.. (menjadi Sabtu).