Paijo dan istrinya menghadiri pesta pernikahan. Setelah bersalaman
dengan mempelai dan orang tua pengantin, mereka dipersilakan menikmati berbagai
hidangan yang telah tersaji.
Paijo mengambil lontong dan 5 tusuk sate.
“Pa.., ingat… sampeyan itu kena kolesterol...ayo kembalikan
satenya!” kata istrinya yang galak itu.
Paijo pun mengembalikan sate pada tempatnya. Lalu, mendekati menu
yang lain. Ia berhenti di depan panci rawon. Dari belakang, istrinya menyenggol.
“Kolesterol, Pa...!”
Dilihatinya bakso yang ada disebelah rawon.
“Itu juga kolesterol, Pa…!”
Langkah Paijo gontai. Sudah tiga menu gagal ia ambil.
“Nah, ini tidak mengandung kolesterol,” batin Paijo di depan sayur
kacang-kacangan.
Belum juga tangannya menyendok sayur, istrinya sudah menghardik:
“Pa…, itu asam urat…, kemarin kan kumat asam uratnya.”
Saat ia akan mengambil tempe goreng.
“Itu juga asam urat…,” bentak istrinya
Akhirnya, Paijo hanya mengambil kerupuk dan ia taruh diatas
lontong.
Paijo beranjak ke meja buah dan minuman. Tapi, sajian buah-buahan
sudah habis, hanya tersisa potongan melon yang ia tidak suka. Lalu, ia
mengambil segelas es buah.
Sejurus kemudian, Paijo bersama istrinya duduk untuk menyantap makanan
yang telah mereka ambil. Kala istrinya melihat Paijo membawa segelas es buah, buru-buru
istri Paijo merebut es buah itu.
“Papa itu kena diabetes….lebih baik minum air putih aja,” ujar
istrinya sewot.
Dan begitulah, di pesta itu Paijo hanya makan lontong, krupuk dan
air putih.
“Nasib…nasib… ,” batin Paijo mengumpat-umpat.
Paijo kesal kenapa punya banyak penyakit, tetapi lebih sebal lagi
karena punya istri yang galak.