Ada
dua macam penyakit: penyakit jasmani dan penyakit
rohani. Penyakit jasmani adalah penyakit badan, seperti batuk, pilek, sakit
perut, sakit kulit, panu, kudis,
kurap, dsb. Penyakit rohani adalah penyakit hati seperti
sombong, ujub, riya’, ghibah, iri
dengki, tidak rukun dengan sanak keluarga, tidak baik
dengan tetangga, dll.
Penyakit jasmani tidak berpengaruh ke masyarakat, hanya orang tersebut yang merasakan sakit. Keluarga, tetangga, teman tidak ikut merasakan
sakitnya. Misalnya, ada orang yang sakit “udun” sebesar terong. Makin lama, “udun” itu makin besar. Tentu yang merasakan sakitnya, hanya orang itu sendiri, orang lain
tidak ikut menderita.
Malah mungkin, orang-orang akan senyum-senyum sambil mengejek dengan kalimat: “Udun
sebesar terong begitu, mbok kalau sudah panen, saya bantu metik, saya dikasih,
hehehe…….”
Berbeda
dengan penyakit rohani. Ini adalah penyakit akhlak dan sangat menganggu
masyarakat meski orang yang
menderitanya tidak merasakannya. Yang sakit tidak
merasa susah, kesakitan, tetapi tetangga dan masyarakat yang
merasakannya. Contoh:
Ada seorang yang pekerjaannya menjadi maling alias pencuri. Dia yang sakit
rohani, sakit akhlak, tetapi dia tidak merasa sakit. Justru yang merasa
resah, susah adalah masyarakat. Para tetangga merasa terganggu, merasa tidak aman dan
tidak nyaman.
Maka,
maling
atau pencuri itu tidak waras, karena senang mengambil milik orang,
padahal jika miliknya diambil, dia akan merasa kehilangan dan jelas tidak senang.
Orang itu pasti marah, jika barang miliknya dicuri
orang, namun dia sendiri kok teganya mengambil
barang orang lain.
Ini berarti dia tidak waras,
kena penyakit mental.
Begitu pun misalnya bila kita gemar ngomongin orang lain
padahal kita sendiri jika diomongin orang,
merasa sakit hati dan tidak terima. Kalau sudah seperti itu, suka ngomongin keburukan
orang lain, gemar membicarakan tetangga atau teman, hendaknya kita mulai berhati-hati,
jangan-jangan kita sudah mulai tidak waras.
***
Keterangan :
Udun = Bisulan