Kamis, 22 Juni 2017

The Last Man Standing



Kabarnya ada pihak tertentu yang meminta pemerintah untuk menjadikan tanggal 23 Juni 2017 sebagai cuti bersama. Karuan saja, mereka yang sudah berdarah-darah untuk mendapatkan tiket mudik tanggal 23 malam atau 24 pagi, misuh-misuh: aseeeeeeeemmmmm!!! Oh, sory, bulan puasa gak boleh misuh. Ungkapan yang barusan tadi juga tidak tepat, tidak bulan puasa pun ya jangan misuh.
“Ubah jadwal dong!”
Jangan sekali-kali Anda bilang begitu kepada mereka yang yang terlanjur beli tiket 23 atau 24. Anda akan sakit hati karena mungkin mereka akan balas menghardik Anda dengan ujaran: “Gundulmu!”
Tidak semudah itu, Bro... tiket 22 sudah ludes. Itu yang naik kereta. Yang naik pesawat, kalau pun ada tiket tanggal 22, biaya ubah jadwalnya lumayan gede.
Lalu, apa yang akan mereka lakukan mulai malam tanggal 22 dan di sepanjang hari di tanggal 23. Ya, ngaplo! Ketika Anda datang ke stasiun untuk beli tiket dan setelah tiba di stasiun ternyata tiketnya sudah habis, maka anda terbengong-bengong dan tidak mendapatkan sesuatu yang diharapkan. Itulah ngaplo.
Mari kita menghibur diri.
Sejatinya, kalau kita mau berusaha jauh-jauh hari, tentu saja Anda bisa mendapatkan tiket tanggal 22. Tapi barangkali ada banyak pertimbangan kenapa Anda tidak mau.
Pertama, Anda adalah pimpinan dan banyak anak buah Anda yang mengambil cuti tambahan diawal. Meski sebenarnya Anda juga pengen cuti, tapi sudah sepatutnya Anda mengalah. “Ya sudah, biarlah saya yang jaga kantor”. Kira-kira begitu kata hati. Maka, Anda akan memastikan diri berada di kantor sampai dengan berakhirnya hari kerja sebelum libur. Karena itulah kemudian Anda beli tiket tanggal 23 atau 24.
Kedua, Anda mempunyai dedikasi yang tinggi hingga tetap bekerja dan ingin menyelesaikan tugas-tugas sampai menit terakhir. Untuk itu, Anda pun beli tiket di tanggal 23
Ketiga, Anda hanya menyiapkan satu rencana. Tidak pernah dalam diri Anda berpikir tentang plan B. Padahal ini penting. Fokus Anda tanggal 23.
Keempat, tambahkan sendiri....
Namun, apapun itu alasannya, sungguh Anda telah bersikap mulia. Karena Anda tidak berusaha mendapatkan tiket tanggal 22, itu berarti Anda memberi kesempatan pada orang lain untuk memperoleh tiket itu. Sebuah sikap yang disebut itsar, yaitu mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri sendiri.
Kurang mulia apa sikap seperti itu? Disaat saudara-saudaranya sudah berangkat mudik, dia masih di tempat dan belum bergerak. Barangkali inilah yang disebut the last man standing.
Lalu, apa baiknya mudik duluan?