Kamis, 12 November 2015

TERKENAL



Enak menjadi orang terkenal. Begitu kata banyak orang. Tapi sesungguhnya tidak juga. Awalnya iya. Lama-lama membuat Sang Ustadz sedikit jenuh. Kemana-mana tidak leluasa karena banyak yang mengenalnya. Ia merasa tak bebas duduk-duduk di pinggir jalan. Pakai jeans dan kaos oblong rasanya juga tidak enak hati. Tak juga nyaman jika nongkrong di warung. Takut ada yang mbayarin.

Ke pasar mengantar istri juga penuh resiko. Dirubung ibu-ibu. Hingga istrinya tak mau lagi dia antar masuk pasar.
“Abi di mobil saja.”
“Ntar, malah bikin keributan di pasar. Aku juga capek diajak foto-foto terus. Masak orang sepasar minta foto.”
“Apalagi lihatin Abi diajak foto bareng sama ibu-ibu, lama-lama bikin geram juga.” Ujar istrinya sewot lalu tersenyum manis.

“Dimana-mana kalau saya datang langsung dikerubuti ibu-ibu. Lihat ini lengan saya biru-biru semua. Sakit, perih karena cubitan. Dari cubitannya saya tahu kalau yang nyubit ini pasti janda-janda.” Gurauan sang Ustadz disambut tawa para jamaah. 

***