Selasa, 22 Januari 2013

Arsip Lama : "Hantu" Demokrasi Reformasi



Di negeri ini semua orang latah berbicara tentang demokrasi dan reformasi. Sekarang, orang dengan mudah menyudutkan suatu kelompok atau pemerintah dengan senjata reformasi atau demokrasi. Demokrasi dan reformasi telah menjadi "hantu" yang membuat orang takut untuk melawan arus masyarakat yang mengatasnamakan demokrasi atau reformasi.

Demokrasi yang kita perjuangkan malah kita sendiri yang menginjak-injaknya. Pemaksaan kehendak, fitnah, prasangka buruk dan sikap yang tidak menghormati pendapat pihak lain telah menjadi santapan kila sehari-hari. Akankah demokrasi kita perjuangkan dengan memaksakan kehendak dan mengorbankan rakyat? Kita sering terjebak dalam sikap yang tidak demokratis dan arogan ketika kita memperjuangkan demokrasi. Logiskah itu?

Tidakkah kita memberi kesempatan kepada mereka yang kita kritik untuk memulai berjuang menegakkan demokrasi dan melaksanakan reformasi dengan senantiasa kita mengingatkan kekeliruan yang diperbuat tanpa harus memaksakan kehendak dan mengorbankan nyawa rakyat. Janganlah kita membusungkan dada, membanggakan diri sebagai reformis, pejuang demokrasi, jika kita belum bisa berlapang dada dengan kelompok lain.

Haruskah kita biarkan negeri ini terus dirongrong orang-orang "barisan sakit hati" yang pada masa orde baru juga berpesta pora tanpa sedetik pun berpikir untuk menjadi pejuang reformasi dan demokrasi. Janganlah dengan mudah menyatakan diri sebagai pejuang reformasi atau pejuang demokrasi. Jika kita belum bisa mereformasi diri sendiri.

Kepada tuan-tuan yang menjuluki diri sendiri sebagai pejuang demokrasi dan reformasi, sikap dan moralitas tuan-tuan yang kami nilai. Kita pun sudah tahu tokoh mana yang dengan ikhlas berjuang untuk rakyat tanpa pamrih kekuasaan dan tokoh mana yang haus akan kekuasaan yang tak segan-segan mengorbankan sebagian orang demi ambisinya. Dan, benarkah tuntutan tuan-tuan adalah tuntutan kami, rakyat kecil? Janganlah mudah mengatasnamakan rakyat agar Anda tidak "kualat" jika Anda belum pernah tinggal bersama mereka dan "mendengarkan" mereka : rakyat kecil.

(FORUM Keadilan : Nomor 20, Tahun VII, 11 Januari 1999, rubrik Forum Pembaca, hal. 9)