Kamis, 03 Januari 2013

Horcrux


Bagi Anda penggemar Harry Potter, sudah pasti mengenal istilah horcrux. Adalah Voldemort, sang musuh bebuyutan Harry Potter, tidak mudah untuk dibunuh atau dilenyapkan karena dia memiliki horcrux-horcrux. Ada 7 horcrux yang dimiliki oleh Voldemort. Dengan 7 horcrux itulah, nyawa atau kekuatan Voldemort disebar dan disembunyikan ke dalam 7 wadah. Yang itu menyebabkan betapa sulitnya melenyapkan Voldemort. Dan pada 2 serial terakhir film Harry Potter, Harry Potter bersama teman-temannya berusaha menemukan horcrux-horcrux itu untuk dimusnahkan. Senyampang horcrux-horcrux itu ditemukan dan dimusnahkan, berkuranglah kekuatan Voldemort. Sehingga ketika horcrux terakhir berupa ular nagini ditebas oleh rekan Harry Potter, sesegera pula kekuatan Voldemort melemah dan dengan mudah Harry Potter dapat mengalahkan dan melenyapkan Voldemort.

Jadi, mengutip Wikipedia, horcrux adalah suatu wadah di mana seorang Penyihir Hitam menyembunyikan bagian dari jiwanya untuk tujuan mencapai keabadian.

Terlepas Voldemort adalah tokoh jahat, dengan horcruxnya yang juga merupakan ilmu sihir keji, tetapi kita bisa memetik sisi baiknya. Pelajaran yang dapat kita petik dari tokoh Voldemort dengan horcruxnya adalah buatlah horcrux untuk pribadi kita masing-masing, agar kita tidak mudah untuk dikalahkan, tidak mudah untuk dilenyapkan dari ingatan manusia, dan itu membuat kita akan selalu dikenang dan abadi.

Nama besar Bung Karno…., sulit bagi kita untuk melupakan nama beliau. Karena nama Bung Karno sudah melekat pada proklamasi kemerdekaan, melekat pada kelahiran Pancasila, melekat pada monas, pada istiqlal dan melekat pada sejarah bangsa. Proklamasi, Pancasila, Monas, Istiqlal dan terutama sejarah bangsa, menurut saya adalah ''horcrux-horcrux'' Bung Karno (dalam hal ini mohon tidak disamakan dengan sihir keji), yang sangat sulit dan mustahil untuk dilenyapkan, yang itu membuat nama Bung Karno akan terus diingat dan dikenang sepanjang bangsa dan negara ini tetap berdiri. 

Bagi kita di sebuah organisasi tempat kita bekerja, konsep horcrux perlu untuk ditiru. Kita bisa menciptakan horcrux-horcrux kita sendiri, dalam bentuk prestasi, sebuah konsep yang digunakan, sebuah aturan yang dijalankan, sebuah pedoman yang dijadikan rujukan atau sebuah sistem aplikasi yang dinasionalkan. Dan itu akan membuat kita tetap akan diperhitungkan, akan selalu diingat. Mungkin orang bisa menyingkirkan kita, tetapi jika horcrux-horcrux kita masih hidup dan banyak ragamnya dan terus bertambah jumlahnya, sungguh akan mudah bagi kita untuk kembali dan selanjutnya nama kita akan terus dikenang walau kita menemui kefanaan. 

Bagi seorang pria, apalagi yang dicita-citakan setelah keduniaan kalau bukan keabadian sampai jauh… jauh dikemudian hari, lebih-lebih abadi di surga atau jannahfil jannah...