Rabu, 02 Januari 2013

Darah Atau Semangka....?



Ini pertama kalinya aku harus berdiri berdesak-desakan di bus ibu kota. Menjelang sore pas jam pulang kantor, macet di jalanan. Tiba-tiba perutku terserang mual berat. Rasanya ingin muntah. Aku mencoba meminta tolong penumpang untuk merelakan tempat duduknya. Semua bergeming, tidak ada yang menghiraukan. 

Aku senggol temanku. ''Mar, ayo turun, perutku mual, aku mau muntah….''. ''Kiri, Bang…'', teriak temanku. Kami pun turun. Segera aku cari tempat yang kosong di pinggir jalan. ''Huweek…''. Mataku terbelalak. Aku kaget setengah mati. ''Merah, darah ? Aku muntah darah'', pikirku dalam hati. ''Mar, aku muntah darah…''. Temanku juga kaget, sambil terus mengurut-urut tengkukku.

Setelah aku amat-amati…., ah bukan… dalam hati aku tersenyum. ''Bukan darah, Mar, tapi semangka, yang tadi aku makan di rumah Bu Mat..''.  Temanku tersenyum kecut.

Cerita kebelakang : sebelum kejadian tersebut, aku bersama temanku bertamu ke rumah bu Mat untuk melunasi biaya kontrak rumah yang di dekat kampus. Nah, pas bertamu tersebut, kami disuguhi buah semangka, dan aku makan satu potong. Dan sepotong semangka itulah yang kemudian keluar lagi yang aku sangka darah…