Selasa, 22 Januari 2013

Arsip Lama : Teladan Imam Ja'far



Seharusnya, dalam kondisi negara seperti sekarang ini, kita mengedepankan kepentingan masyarakat unluk meredam krisis ekonomi. Dalam sebuah hadis Rasul Muhammad SAW, diajarkan bagaimana orang beriman turut merasakan penderitaan saudara-saudaranya. Ibarat tubuh, jika salah satu anggotanya sakit, maka seluruh tubuh merasakannya. Kemudian, juga ada kisah suri teladan ketika paceklik di Madinah. Imam Ja'far Ash-Shadiq ra bertanya kepada pembantunya tentang persediaan pangan di rumahnya. Pembantu menjawab, "Tidak mengkhawatirkan. Kita mempunyai persediaan yang cukup hingga akhir tahun." Ja'far bertanya lagi, "Bagaimana keadaan masyarakat sekarang?" Pembantu menjawab: "kesulitan". Ja'far langsung berkata, "Jual semua persediaan gandum di rumah. Kemudian, seperti yang lain, sehari-harinya kita akan memakan roti yang terbuat dari setengah gandum dan setengah bulgur. Saya ingin turut serta merasakan kesulitan yang dialami kaum muslimin".

Itulah jiwa sosial dan rasa kasih sayang yang perlu kita kembangkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sekarang, banyak saudara kita yang kekurangan pangan. Sudahkah para pengusaha, pejabat, pemimpin bangsa yang tidak sedikit di antaranya para konglomerat itu meneladani sikap Imam Ja'far ra tersebut? Ataukah mereka hanya mementingkan diri sendiri dan keluarganya? Pejabat seperti ini tidaklah pantas memimpin bangsa.
 
(FORUM Keadilan : Nomor 17, Tahun VII, 30 November 1998, rubrik Forum Pembaca, hal. 10)